Maka kami jatuh pada kesimpulan ada tuyul yang mendatangi kos malam itu. Cerita ini entah bagaimana menyebar ke daerah kosku. Sampe ibu penjual jus pun tahu ada gosip itu.....
Karena kami begitu gelisah, Mbak Ciput bercerita ke Mr. P *sebagai Penjaga Kos harusnya dia bertanggung jawab kan yak?* kalau duit Ijah ilang lagi. Dan di cuma menjawab, “Oh, ilang lagi, ya.”
Hah. Oh ilang lagi ya.
Setelah itu beberapa saat gak terjadi kejadian aneh lagi. Tapi cuma bentar. Si pencuri—tuyul tah atau siapa pun—beraksi lagi di kamar Ijah. Kali ini duit seratus ribu dan citra hazeline *maaf nyebut merek*. Dan si pelaku meninggalkan jejak berupa tutup botol sesuatu. Kayaknya sih tutup botol pewangi pakaian.
Maka teori invasi tuyul pun berakhir sudah. Kos kami pasti gak didatangi tuyul—mana ada tuyul yang pengen pake citra hazeline, kecuali tuyul itu keseringan nonton iklan—tapi manusia. Jejak tutup botol itu membuktikan segalanya.
Penghuni kos pun makin sering berdiskusi. Satu persatu mulai mengaku kalo uangnya memang pernah ilang. Kecurigaan tertuju ke seseorang yang cukup mencurigakan—siapa lagi kalo bukan Mr. P si PENJAGA KOS. Tapi kami gak mau berprasangka buruk dulu. Masih ada kemungkinan lain.
Dengan kecurigaan itu—Mr. P yang mencuri uang Ijah karena dia punya kunci kamarnya—Ijah pun mengganti kunci pintunya. Mr. P dimintai tolong untuk memasangkan kunci itu.
Sayangnya Ijah ngasih gitu aja kotak kunci yang dia beli tanpa ngambil anak kuncinya terlebih dulu. Mungkin dia terlalu buru-buru pergi ke kampus. Setelah kunci di pasang dan Ijah balik, anak kunci tinggal dua. Padahal dari toko ada tiga.
Kesimpulan kami adalah: Mr. P mengambil dengan sengaja dan tanpa ijin kunci baru Ijah.
*bersambung*
0 comments:
Posting Komentar
Good intentions are always welcomed here!
Thanks for your comment.