12.28.2010

Kisah-Kisah Penggugah Jiwa

Posted by Benazier M Besmaya at 00.46 0 comments
Ag mau sharing buku yang ag beli di Gramed kemaren. Judulnya ”Kisah-Kisah Penggugah Jiwa”. Dan percaya ato enggak, buku terjemahan ini emang menggugah jiwa banget.

Isinya tentang pengalaman-pengalaman muslim dan muslimah yang berhubungan tentang Islam dan kemanusiaan. Ceritanya ada yang agak klise juga, tapi karena dikisahkan dari sumber asli, jadinya menyentuh banget. Entah karena pengetahuan agama ag gak begitu baik, ato buku in benar-benar bagus, pokoknya baru baca satu cerita aja, kita kerasa seperti ditunjukin arah yang benar, jalan yang lurus. Ag rasa keimanan ag lebih tebal stelah baca ini. Ag semakin seneng solat, kayak diundang buat beribadah. Ag semakin menghargai Al-Quran, karena itu memang mukjizat dan keajaiban yang nyata. Buku ini penuh amanat, inspiratif, dan admonish.
Cerita pertama judulnya ”Si Buta yang Membuatku Melihat”. Ini salah satu cerita favorit ag. Tapi untuk postingan, ag rasa bagusan ini:
Judulnya: Kebebasan Semu

Dia adalah seorang gadis berkebangsaan Inggris, tepatnya berasal dari kota London. Gadis ini masih terlalu muda, saat ayahnya berkata kepadanya, ”Sekarang kamu harus bersandar kepada dirimu sendiri.” Lihatlah wahai Saudaraku, alangkah kejam dan lemahnya sang bapak.

Betul saja. Gadis itu pergi berkeliling dan terus-menerus mencari. Apa yang dia cari? Dia mencari pemuda untuk membangun hubungan persahabatan bukan demi cinta nafsu. Yang dia inginkan hanyalah mencari sahabat untuk tempat berlindung.

Inti dari kisah ini adalah, setelah melewati dua tahun dan setelah berpindah dari seorang lelaki ke lelaki lain, gadis itu melahirkan tiga orang anak; satu putra dan dua putri. Dunia ini terasa sempit baginya, kesulitan silih berganti sehingga dia beberapa kali mencoba bunuh diri. Karena dia tidak mempunyai tempat bernaung untuk anak-anaknya, bahkan untuk makan pun dia kesulitan. Walaupun pemerintah Inggris memberikan subsidi untuk orang-orang yang senasib dengannya, tetapi subsidi itu tidak cukup untuk kebutuhan dia dan anak-anaknya. Oleh karena itu, ibu muda yang sudah pesimis ini akhirnya pergi ke gereja dengan harapan bisa mendapatkan sesuatu yang dia inginkan. Akan tetapi, pastur hanya bisa berdoa dan beribadah untuknya.

Sekali lagi, dia mencoba bunuh diri dalam salah satu gedung yang terletak di sebuah gang buntu yang jauh dari keramaian. Dia mencoba menegak racun, namun ketika itu, ada seorang pemuda lewat. Tatkala pemuda itu melihat seorang ibu muda hendak bunuh diri, dia segera membujuk serta menenangkannya.

Pemuda itu adalah seorang muslim Arab. Ketika gadis itu tunduk pada kata-kata pemuda itu dan membuang bubuk racun, pemuda itu mengundang perempuan itu untuk makan malam di apartemennya. Akan tetapi gadis itu menolak, ”Kamu tidak akan bisa berbuat seperti orang-orang sebelum kamu,” katanya dengan suara keras. Pemuda itu membalasnya dengan suara lembut, ”Tidak Nona, agamaku melarangku mengerjakan maksiat dan berbuat keji.”

Dengan kata-kata itu, pemuda itu mampu mayakinkan gadis tersebut dan dia tetap memutuskan untuk mengundang ibu muda itu. Gadis itu datang bersama anak-anaknya memenuhi undangan sang pemuda. Pemuda itu meminta sang gadis untuk menceritakan pengalaman hidupnya. Gadis itu menangis dan berkata, ”Sesungguhnya bukan sekarang saja aku mengalami kesulian, akan tetapi sekarang aku benar-benar tidak mampu menanggungnya, sedangkan sisanya aku masih bisa menanggung.”

Singkat cerita, gadis itu menceritakan ketersiksaanya, kebingungan hatinya, dan ketidakpuasannya dengan kebebasan semu ini. Dan dia menceritakan bahwa anak-anaknya itu adalah hasil hubungannya dengan banyak lelaki. (na’udzubillah.)

Akhirnya, pemuda itu menjelaskan kepadanya jalan keluar mencapai keselamatan dan ketenangan abadi. Ia menceritakan agama yang lurus, yaitu agama Islam. Gadis itu senang dan menangis, kemudian berkata, ”Bagaimana mungkin aku masuk Islam, sedangkan aku orang seperti ini?” ”Ketahuilah, setiap dosa yang diiringi dengan tobat yang sungguh-sungguh akan berubah menjadi kebaikan,” terang pemuda itu.

Kemudian gadis itu pergi bersama pemuda Arab tadi ke sebuah wilayah yang banyak umat Islamnya. Pemuda itu mengenalkan gadis itu ke teman-temannya dan mengenalkan teman-temannya ke gadis itu. Gadis itu mengenakan syal. Kemudian dia menikah dengan seorang muslim berkebangsaan Inggris yang sedang mencari seorang istri muslimah berkebangsaan Inggris juga. Sang suai siap menerima keadaan sang gadis. Dia mengubah kondisi menjadi kebahagiaan yang penuh cinta dan keserasian.

***

Saudaraku, kisah ini saya sampaikan khusus kepada orang yang suka bepergian ke luar negeri dan pecandu percakapan lisan. Dalam kesempatan ini, saya tegaskan bahwa banyak orang di mayoritas negara Barat yang tidak mengetahui Islam sama sekali, walaupun mereka sangat membutuhkannya dan terus mencarinya. Akan tetapi, sayang mereka tenggelam dalam kesenangan sementara, padahal kebahagiaan sejati itu hanya ada dalam Islam.

Berdakwah kepada Islam dengan bahasa yang baik dan pergaulan yang bagus pasti lebih cepat menarik hati, jadi janganlah kalian lupa, wahai Saudaraku, untuk berdakwah ke jalan Allah. Mungkin kalian bisa menyelamatkan satu orang dari kobaran api neraka dan kalian bisa masuk surga karenanya.

Ag jadi pengen dakwah, sekaligus merasa beruntung, karena udah ditunjukin jalan yang lurus, agama yang sempurna..
*Alhamdulillah*
Singkat kata, buku ini wajib dibaca. Ag mengutip semboyan Luxima, penerbit buku ini,
YOU ARE WHAT YOU READ


12.27.2010

Unforgotable Journey (?)

Posted by Benazier M Besmaya at 00.45 0 comments

Hum.. capeknya ag abis ke Bandar Lampung hari ini. Karena kota tempat ag tinggal, *salah satu dari dua kota di Lampung, selain BL* gak ada tempat jual buku yang bagus, akhirnya ag diajakin Ibu buat ke Gramed BL. Naik bis! Deng deng deng!

Kira-kira berapa lama ya ag gak ke BL? batin ag dalem ati begitu ngeliat terminal ujung kotanya. Macet sana sini, udah kayak Jakarta aja. Pusing ngeliatin bis maju pelan-pelan.

Singkat cerita ag beli buku segala macem, terus makan n solat. Abis itu ag ke Bambu Kuning, pasar tradisional di sana. Ada kejadian yang paraah banget! Ag kan lagi ngeliat-ngeliat baju yang sekarang lagi mode itu. Yang karet-karet di pinggang n motifnya bunga-bunga kain taplak. *Ag sama sekali gak ngerti kenapa yang kek begituan dipake sama orang, terus keliatan bagus pula...*.

Tiba-tiba ag ngerasa tas ag yang ada di belakang goyang-goyang. Bingung, ag nengok ke belakang n megang tas ag. Perasaan ag gak nyembunyiin tikus ato benda hidup lainnya yang bisa bikin tas ini gerak-gerak. Baru ag sadar ada orang yang lagi ’terkesiap’ (nah lho bahasanya susah amat) di belakang ag. Bapak-bapak kumisan, pake kaos garis-garis. Ag liat lagi tas ag, ternyata kantong di mana ada hape dan uang udah kebuka setengah. Laki-laki itu terus mundur teratur n jalan ngejauhin ag buru-buru sebelum ag sadar kalo ag baru aja jadi calon korban penculikan! Eh, maksud ag, pencurian! No...! Padahal hape ag gak canggih kayak model-model zaman sekarang, tapi tetep aja ada yang mau sama ini hape! Oh oh! Abis kejadian itu ag jadi deket-deket sama ibu ag, trus tasnya ag taro di depan. Ibu ag abis ag ceritain cuma mesem-mesem aja. Hiks.


Ag jadi mikir, di BL aja pencuri berkeliaran di pasar-pasar. Apalagi di kota-kota besar sana. Bukannya ag gak pernah ke kota lain, tapi baru sekali ag dapet pengalaman begini. Mungkin emang di BL aja yang orangnya sadis-sadis.


Sing: ”Tega niannya caramu... menjadikan diriku... Korban penculik—eh—curianmu... lala lala lala... *gak tau apaan lagi*

Unforgotable Journey (?)

Posted by Benazier M Besmaya at 00.45 0 comments

Hum.. capeknya ag abis ke Bandar Lampung hari ini. Karena kota tempat ag tinggal, *salah satu dari dua kota di Lampung, selain BL* gak ada tempat jual buku yang bagus, akhirnya ag diajakin Ibu buat ke Gramed BL. Naik bis! Deng deng deng!

Kira-kira berapa lama ya ag gak ke BL? batin ag dalem ati begitu ngeliat terminal ujung kotanya. Macet sana sini, udah kayak Jakarta aja. Pusing ngeliatin bis maju pelan-pelan.

Singkat cerita ag beli buku segala macem, terus makan n solat. Abis itu ag ke Bambu Kuning, pasar tradisional di sana. Ada kejadian yang paraah banget! Ag kan lagi ngeliat-ngeliat baju yang sekarang lagi mode itu. Yang karet-karet di pinggang n motifnya bunga-bunga kain taplak. *Ag sama sekali gak ngerti kenapa yang kek begituan dipake sama orang, terus keliatan bagus pula...*.

Tiba-tiba ag ngerasa tas ag yang ada di belakang goyang-goyang. Bingung, ag nengok ke belakang n megang tas ag. Perasaan ag gak nyembunyiin tikus ato benda hidup lainnya yang bisa bikin tas ini gerak-gerak. Baru ag sadar ada orang yang lagi ’terkesiap’ (nah lho bahasanya susah amat) di belakang ag. Bapak-bapak kumisan, pake kaos garis-garis. Ag liat lagi tas ag, ternyata kantong di mana ada hape dan uang udah kebuka setengah. Laki-laki itu terus mundur teratur n jalan ngejauhin ag buru-buru sebelum ag sadar kalo ag baru aja jadi calon korban penculikan! Eh, maksud ag, pencurian! No...! Padahal hape ag gak canggih kayak model-model zaman sekarang, tapi tetep aja ada yang mau sama ini hape! Oh oh! Abis kejadian itu ag jadi deket-deket sama ibu ag, trus tasnya ag taro di depan. Ibu ag abis ag ceritain cuma mesem-mesem aja. Hiks.


Ag jadi mikir, di BL aja pencuri berkeliaran di pasar-pasar. Apalagi di kota-kota besar sana. Bukannya ag gak pernah ke kota lain, tapi baru sekali ag dapet pengalaman begini. Mungkin emang di BL aja yang orangnya sadis-sadis.


Sing: ”Tega niannya caramu... menjadikan diriku... Korban penculik—eh—curianmu... lala lala lala... *gak tau apaan lagi*

12.24.2010

Aw Aw Award

Posted by Benazier M Besmaya at 00.43 0 comments
Aw, aw, udah lama banget ag gak dapet award.
Di siang hari yang cerah, jam dua belas siang, ag bangun tidur, mandi, terus ngelamun. Tiba-tiba laptop di meja seolah-olah mengundang ag untuk memencet tombol power-nya. Ternyata... Itu pertanda ag dapet awaaarrrdd..!!


Tengkis buat kak Okky dan Iam yang baru ag sadar kalo juga ngasih award ke ag. . hehe, mangap, Am. Akan ag sebarkan award ini ke orang-orang yang dapat mengembannya dengan penuh tanggungjawab... *halah.*

Tugasnya adalah membeberkan 8 things about myself. (sebenernya ag begitu kompleks jadi kalo cuma 8 aja gak cukup rasanya. Tapi apa boleh buat. Hehehe .. *gaje mode: on)

1:: Gugupan
Um, ag orangnya gampang banget gugup. apalagi kalo diadepin sama cicak!. Kalo ada orang yang belum ag kenal, ag jadi deg-degan. Dan... *ini yang paling parah* kalo blogwalking juga kadang2 ag deg2an, trus di blog orang yang baru ag kenal ag langsung nge-bashing n ketawa2 gak jelas. Coba cek deh, kalo ag pertama kali komen ke blog bloggers, apa ada kata "haha" ato "hehe" ato ":D"
Walopun kesannya ag nyoba buat ramah-tamah, sebenernya itu tanda klo ag lagi nyengir gak jelas.

2:: Narsis
Beda banget sama sifat ag sama orang yang tak dikenal, ag suka banget narsis di depan orang-orang yang deket sama ag. Well, yang tadinya mau jadi temen ag gara-gara mikir kalo ag anak yang pendiem, pasti nyesel deh. Hehehe...

3:: Pemales
Eits, bukannya nyontek sifat kak Okky , tapi ag juga pemales lho! Buktinya, hari ini ag bangun jam dua belas siang...

4:: Suka Ngelamun
Hum,,, bukan ngelamun yang aneh-aneh. Cuma kadang-kadang kalo lagi bingung mau ngapain, or otak udah kepanasan baca buku-buku pelajaran... maka pikiran pun melayang. Haah,,
sifat ag kok daritadi jelek2 semua ya

5:: Gak mudah terkesan
Ini nyambung dari postingan ag yang lalu.

6:: Penakut
Ag paling suka nonton pilem horor, tapi siang-siang. Terus malemnya ag pasti nyesel kenapa nonton yang begituan. Kepikiran sampe tidurnya gelisah. Satu jam nonton pilem horor = satu minggu ketakutan tidur sendiri.

7:: Gak bisa Ngendarain Motor
Hem, ini masalah prinsip. No bike, no cry!

8:: Royal
Heh, kedengerannya ini sifat yang baik, tapi repot juga kalo sifat ag ini mulai keluar. Kadang ada pihak-pihak tertentu yang manfaatin ag dengan mengandalkan sifat ini.

Yeah, that's all me. Dan award ini ditujukan pada... jreng jreng jreng jreng!!! *lagu kematian*

::Itik Bali:: ::Kak Fitr4y:: ::Kerang Rebus:: ::Mon-mon Orang Nias:: ::Aciid:: ::Kak Inge:: ::Kak Pipit:: ::Erlinda::

Congratulations guys!

12.22.2010

Kisah Ibu Rektor

Posted by Benazier M Besmaya at 00.41 0 comments

Dua jam lima belas menit yang lalu, (sekarang jam 21:25) seorang ibu sedang mengutak-atik kalender barunya di depan teve. Ketiga anaknya tidak memperhatikan saat segurat senyum menghiasi wajahnya yang telah keriput digerus usia.


”Lihat nih, ini Ibu Rektor tempat Tek Ina ngajar,” kata ibu itu sambil menunjuk sampul kalender yang menunjukkan beberapa orang sedang berdiri dengan rapi. Tangannya yang gembul menunjuk ke arah tengah barisan.

Rupanya kalender itu diterbitkan oleh sebuah universitas keagamaan di Jakarta. Adik kandungnya kebetulan menjadi Dekan di sana. Dua hari ini si adik singgah ke rumahnya bersama Ibu Rektor karena kebetulan sedang mendapat tugas dinas di Bandar Lampung.

Sang ibu menatap sampul kalender dengan takjub seolah-olah yang terpampang di sana sangat dia kenal.


”Ibu Rektor ini, baik deh. Dan masa, sukanya makan getuk. Kalo pagi-pagi itu, dia gak mau makan keculai pake getuk,” sang Ibu tertawa renyah, seperti menceritakan kebiasaan teman lama.

”Nih, dengerin ya. Program studi yang telah dibuka di universitas ini adalah,” ibu itu menyebutkan beberapa prodi—saat sampai di ”Kedokteran dan Kesehatan”, sang Ibu sedikit menaikkan intonasinya, melirik ke arah anaknya yang sedang menyuap makanannya di piring dengan tidak begitu bernafsu.


Sang ibu menggulung kalendernya dengan hati-hati. Kalau saja ini sudah tanggal 30, tentu saja dia segera memasangnya di dinding ruang keluarganya yang kecil.

Setelah matanya menatap layar televisi pun, dia tetap membicarakan pengalaman dua harinya menjamu sang Ibu Rektor.


Itu ibu ag. Ag heran betapa hal-hal hebat yang dilakukan orang lain membuat beliau begitu bersemangat. Bahkan topik ”Ibu rektor” ini bertahan selama seminggu, dimulai saat Tek Ina mengabari kalau dia akan ke Lampung bersama Ibu Rektornya.


Rasanya ag gak sanggup untuk gak memutar bola mata ag, seperti di pilem2 dan novel2. Abisnya, plis deh. Beliau itu bahkan bukan siapa-siapa. Maksud ag, dia tentu orang penting... *rektor univ mana sih yang gak penting?* tapi bagi dia, kami tentu bukan orang yang patut diingat.

Tapi itu juga yang membuat ag salut sama ibu ag. Betapa dia polos dan naifnya. Betapa dia bersemangat dan excited ngeliat orang lain jadi orang yang besar. Asa itu, harapan untuk jadi besar. Sifat yang gak menurun ke ag. Ag gak bisa begitu terkesan sama orang lain. Karena toh itu mereka, bukan ag. Bangga pun gak ada manfaatnya, hanya bikin kita ngiler.

Setiap sifat ada sisi baik dan buruknya.

(ini diketik dengan backsound ibu ag yang lagi cerita tentang sopir si Ibu Rektor yang masih kuliah. Betapa si sopir itu capek nganter ke Lampung, mana besok kuliah... bla... bla... bla...)

Mom, if only i could stop you now.

Over all, I love you mom.

Happy mother day.

Kisah Ibu Rektor

Posted by Benazier M Besmaya at 00.41 0 comments

Dua jam lima belas menit yang lalu, (sekarang jam 21:25) seorang ibu sedang mengutak-atik kalender barunya di depan teve. Ketiga anaknya tidak memperhatikan saat segurat senyum menghiasi wajahnya yang telah keriput digerus usia.


”Lihat nih, ini Ibu Rektor tempat Tek Ina ngajar,” kata ibu itu sambil menunjuk sampul kalender yang menunjukkan beberapa orang sedang berdiri dengan rapi. Tangannya yang gembul menunjuk ke arah tengah barisan.

Rupanya kalender itu diterbitkan oleh sebuah universitas keagamaan di Jakarta. Adik kandungnya kebetulan menjadi Dekan di sana. Dua hari ini si adik singgah ke rumahnya bersama Ibu Rektor karena kebetulan sedang mendapat tugas dinas di Bandar Lampung.

Sang ibu menatap sampul kalender dengan takjub seolah-olah yang terpampang di sana sangat dia kenal.


”Ibu Rektor ini, baik deh. Dan masa, sukanya makan getuk. Kalo pagi-pagi itu, dia gak mau makan keculai pake getuk,” sang Ibu tertawa renyah, seperti menceritakan kebiasaan teman lama.

”Nih, dengerin ya. Program studi yang telah dibuka di universitas ini adalah,” ibu itu menyebutkan beberapa prodi—saat sampai di ”Kedokteran dan Kesehatan”, sang Ibu sedikit menaikkan intonasinya, melirik ke arah anaknya yang sedang menyuap makanannya di piring dengan tidak begitu bernafsu.


Sang ibu menggulung kalendernya dengan hati-hati. Kalau saja ini sudah tanggal 30, tentu saja dia segera memasangnya di dinding ruang keluarganya yang kecil.

Setelah matanya menatap layar televisi pun, dia tetap membicarakan pengalaman dua harinya menjamu sang Ibu Rektor.


Itu ibu ag. Ag heran betapa hal-hal hebat yang dilakukan orang lain membuat beliau begitu bersemangat. Bahkan topik ”Ibu rektor” ini bertahan selama seminggu, dimulai saat Tek Ina mengabari kalau dia akan ke Lampung bersama Ibu Rektornya.


Rasanya ag gak sanggup untuk gak memutar bola mata ag, seperti di pilem2 dan novel2. Abisnya, plis deh. Beliau itu bahkan bukan siapa-siapa. Maksud ag, dia tentu orang penting... *rektor univ mana sih yang gak penting?* tapi bagi dia, kami tentu bukan orang yang patut diingat.

Tapi itu juga yang membuat ag salut sama ibu ag. Betapa dia polos dan naifnya. Betapa dia bersemangat dan excited ngeliat orang lain jadi orang yang besar. Asa itu, harapan untuk jadi besar. Sifat yang gak menurun ke ag. Ag gak bisa begitu terkesan sama orang lain. Karena toh itu mereka, bukan ag. Bangga pun gak ada manfaatnya, hanya bikin kita ngiler.

Setiap sifat ada sisi baik dan buruknya.

(ini diketik dengan backsound ibu ag yang lagi cerita tentang sopir si Ibu Rektor yang masih kuliah. Betapa si sopir itu capek nganter ke Lampung, mana besok kuliah... bla... bla... bla...)

Mom, if only i could stop you now.

Over all, I love you mom.

Happy mother day.

12.20.2010

Bakat Melawak

Posted by Benazier M Besmaya at 00.39 0 comments
Terinspirasi sama cerita kak fitr4y, ag jadi kepikiran.
Ag pikir, asik juga ya punya bakat itu,
Bakat ngelawak...
Bikin perut plus kantong orang di sekeliling kita terkuras, saking banyaknya ketawa. Nyium bau kentut kita aja dah lucu... (well, yang ini udah berlebihan bakatnya).
Haaah.. tapi itu cuma imajinasi ag doang, seumur hidup mungkin ag gak bisa kek begitu.. (apalagi yang kalimat terakhir itu), cz pada dasarnya ag agak suram dan kikuk. Gak bisa membaur dan kadang-kadang overwhelmed… haha.
Tapi bukannya cuma ag aja yang ngerasa ngelawak itu susah kan? Kalo iya, mana laku itu novel-novel sekelas Kambing Jantan *ini salah satu kitab panduan ag buat melucu juga* sampe buku-buku 1001 humor, sms gokil, dan sebangsanya.
However, mereka yang punya bakat tak ternilai buat mengolah kata sehingga jadi sesuatu yang membangkitkan sarap geli orang lain memang patut dipelihara dan dikembangbiakkan. Karena populasi manusia bertambah (?), kebutuhan akan pelawak juga meningkat kan?

Mugkin enak juga ya, jadi Susi-nya Tukul ato istrinya Sule.

Ah… jadi inget sama kata-katanya Jacob Black di Breaking Dawn. Waktu dia ngejayus ke Rosalie… (maaf bagi yang gak ngarti, sekarang ag lagi terserang bakteri E. Cullen, gejalanya dimulai dari mimpi dikejer-kejer Robert Pattison sampe makan bangke kuda sama werewolf coklat-kemerahan... halah)
Dia main tebak-tebakan sama Rosalie yang notabene berambut pirang. Salah satunya ini:

Rosalie, kamu tau gak panggilan buat si pirang yg pandai? Golden retriever...
guk!

Bakat Melawak

Posted by Benazier M Besmaya at 00.39 0 comments
Terinspirasi sama cerita kak fitr4y, ag jadi kepikiran.
Ag pikir, asik juga ya punya bakat itu,
Bakat ngelawak...
Bikin perut plus kantong orang di sekeliling kita terkuras, saking banyaknya ketawa. Nyium bau kentut kita aja dah lucu... (well, yang ini udah berlebihan bakatnya).
Haaah.. tapi itu cuma imajinasi ag doang, seumur hidup mungkin ag gak bisa kek begitu.. (apalagi yang kalimat terakhir itu), cz pada dasarnya ag agak suram dan kikuk. Gak bisa membaur dan kadang-kadang overwhelmed… haha.
Tapi bukannya cuma ag aja yang ngerasa ngelawak itu susah kan? Kalo iya, mana laku itu novel-novel sekelas Kambing Jantan *ini salah satu kitab panduan ag buat melucu juga* sampe buku-buku 1001 humor, sms gokil, dan sebangsanya.
However, mereka yang punya bakat tak ternilai buat mengolah kata sehingga jadi sesuatu yang membangkitkan sarap geli orang lain memang patut dipelihara dan dikembangbiakkan. Karena populasi manusia bertambah (?), kebutuhan akan pelawak juga meningkat kan?

Mugkin enak juga ya, jadi Susi-nya Tukul ato istrinya Sule.

Ah… jadi inget sama kata-katanya Jacob Black di Breaking Dawn. Waktu dia ngejayus ke Rosalie… (maaf bagi yang gak ngarti, sekarang ag lagi terserang bakteri E. Cullen, gejalanya dimulai dari mimpi dikejer-kejer Robert Pattison sampe makan bangke kuda sama werewolf coklat-kemerahan... halah)
Dia main tebak-tebakan sama Rosalie yang notabene berambut pirang. Salah satunya ini:

Rosalie, kamu tau gak panggilan buat si pirang yg pandai? Golden retriever...
guk!

12.18.2010

Kado akhir Tahun

Posted by Benazier M Besmaya at 00.38 0 comments

Kebahagiaan kemaren ternyata bertahan sampai hari ini.

Jam 10.00 tadi final classmeeting dilaksanakan. Kelas ag, Spectrum, melawan IPS2, Genosida. Haaaahhh... kami tidak berharap terlalu banyak untuk pertandingan ini. Kami pikir, posisi kedua cukuplah.

Cewek2 genosida pada bawa pompom—well, keren juga mereka punya inisiatip. Sesaat sebelum pertandingan, Spc berdoa dulu bareng-bareng, semoga ini menghasilkan yang terbaik.

Walaupun gak terlalu optimis, tapi kami juga memendam segumpal harapan untuk menang, untuk memegang posisi juara. Sebab, paginya hari kami sudak rusak karena acara foto-foto kelas gak berlangsung dengan baik. Seenggaknya dengan sedikit kebahagiaan, kami akan semangat lagi untuk mulai acara foto-foto itu.

Yeah! Sekitar lima menit di babak pertama gak ada gol yang tercetak. Kami terus memberikan semangat, mendorong dan meredamkan mereka yang agak ’panas’. Dasar cowok ya, kalo lagi duel tuh kompetitif banget. Pengennya berantem.... kayak bagus aja, haha.

Babak pertama skor ada di tangan kami, 7-4. Gading dengan kerennya memasukkan 2 angka, disusul Bima, kemudian Gading dengan hadiah penalti 3 ball.

Babak kedua agak sengit. Anak-anak genosida sempat membuka baju.. (tidaaakkk! Haha). Mereka terus mengejar, tapi sampai babak kedua habis, kami memimpin dengan skor 14-5.


Kami gak nyangka banget. Padahal genosida bermain keren kemaren, waktu ngelawan D’master. Menurut Akito, kelas ag bisa bikin anak-anak Genosida buyar. Ag juga setuju sih. Ag ngeliat banget kalo anak2 cowok Spc disiplin mainnya. Apalagi defend-nya mereka kuat banget. Kereeeenn...

Ini kado akhir tahun yang menyenangkan buat kelas ag... (sekaligus THR buat jalan-jalan ato something else yang kemungkinan kita rencanain di semester 2. hehe)

12.17.2010

♥Classmeeting♥

Posted by Benazier M Besmaya at 00.36 0 comments
Hm.. hari ini ada kabar baik dan gembira♥, tapi ada kesel-keselnya dikit.
Hari ag dimulai jam 3 sore tadi. *paginya ngebosenin kayak biasa*
Ag tiba2 inget kalo tetangga sebelah, Dian, ulang tahun sweet cepentin. (Selamat ulang Tahun buat Dian Tri Utami). Niatnya sih melenggang aja ke sana tanpa bawa apa-apa, pakaian seadanya, makan dan minum sampe kenyang, trus pulang. Tapi ternyata dia ngundang temen2 sekelasnya—yang dateng rame-rame pake baju pesta dan kado di tangan—, jadilah ag minder dan nunggu mereka pulang baru maen ke sana.

Waktu ag lagi asik2 mencet remot tipi, seorang ’teman’ sms dan ngajakin nonton basket acara classmeeting. Setelah ag mikir beberapa detik, ag iyain aja deh.
Ag pergi ninggalin adek ag berdua, tanpa orangtua di rumah.

Pertandingan pertama D’master-nya Akane ngelawan IPS2. Awalnya berlangsung damai.. tapi anak IPS2 ternyata main kasar, entah mereka gak tau aturan ato gimana. Vito dkk banyak kali didorong-dorong. Untung anak2 d’master sabar-sabar.. jadi gak ada perkelahian lebih lanjut. Cuma kekerasan yang berlebihan itu lho, bikin ag bete banget. Akhirnya kami anak2 SPC pada dukung d’master, supaya semangat... Tapi dengan tindakan-tindakan ips2 yang bikin sebel itu, bikin d’master kalah. Entah kenapa kami jadi agak sebel sama oknum *sensor namanya* ips2 yang belagu itu. Empat orang lainnya sih mending, tapi yang satu ini, bertingkah seolah-olah dia benar... *padahal dia jauh dari kebenaran*.

Lanjut pertandingan Spectrum(ipa1) lawan Transformers(ipa4). Kata anak2 cowok, dari tim T’fers yang perlu diwaspadai adalah seorang playmaker bernama Paul****. Dan emang bener sih, selama pertandingan babak pertama aja dia udah nyetak 4 angka. Tapi Spc unggul dikit, 8-4.
Ada sedikit kejadian yang bikin kami, cewek2 Spc sebel. Emang sih, bacot kami selalu teriak2 memberi semangat sama mereka yang tanding. Cewek2 T’fers juga. Tapi tiba2 oknum berinisial P marah2 ke kami. Katanya kami apalah,, ag gak denger. Yang ag liat dia melototin kami sambil ngomong, ”anak cewek...”*melotot lagi,* ”diem sih!”
Iihhh,, apa-aaan coba? Mentang2 cowok, emang kami kenapa? Kami gak pernah ngomongin kelas dia, kami cuma mendukung kelas kami, karena cuma itu yang kami bisa. Sial.

Kejadian itu bikin kami mengkeret sedikit. Tapi tim kami perlu dukungan, karena mereka keliatannya udah pada lesu. Akhirnya kami teriak2 lagi.. bodo amat apa kata si P itu.
Skor akhir 16-10. kelas ag menang. Pertandingan lawan T’fers aja udah semikian sulit dan menegangkan. Berkali-kali anak cowok agak panas dan terbawa emosi. Apalagi ngelawan ips2 nanti? Yang ag takutin, belum aja babak pertama selesai, mereka udah pada berantem. Haduuuhh... kalian anak2 cowok, jaga emosi yah.

Mungkin, perlu keajaiban besar buat kelas ag untuk memenangkan pertandingan besok. Kami gak berharap banyak... cuma ingin bermain untuk kenang-kenangan kelas tiga ini.

♥Classmeeting♥

Posted by Benazier M Besmaya at 00.36 0 comments
Hm.. hari ini ada kabar baik dan gembira♥, tapi ada kesel-keselnya dikit.
Hari ag dimulai jam 3 sore tadi. *paginya ngebosenin kayak biasa*
Ag tiba2 inget kalo tetangga sebelah, Dian, ulang tahun sweet cepentin. (Selamat ulang Tahun buat Dian Tri Utami). Niatnya sih melenggang aja ke sana tanpa bawa apa-apa, pakaian seadanya, makan dan minum sampe kenyang, trus pulang. Tapi ternyata dia ngundang temen2 sekelasnya—yang dateng rame-rame pake baju pesta dan kado di tangan—, jadilah ag minder dan nunggu mereka pulang baru maen ke sana.

Waktu ag lagi asik2 mencet remot tipi, seorang ’teman’ sms dan ngajakin nonton basket acara classmeeting. Setelah ag mikir beberapa detik, ag iyain aja deh.
Ag pergi ninggalin adek ag berdua, tanpa orangtua di rumah.

Pertandingan pertama D’master-nya Akane ngelawan IPS2. Awalnya berlangsung damai.. tapi anak IPS2 ternyata main kasar, entah mereka gak tau aturan ato gimana. Vito dkk banyak kali didorong-dorong. Untung anak2 d’master sabar-sabar.. jadi gak ada perkelahian lebih lanjut. Cuma kekerasan yang berlebihan itu lho, bikin ag bete banget. Akhirnya kami anak2 SPC pada dukung d’master, supaya semangat... Tapi dengan tindakan-tindakan ips2 yang bikin sebel itu, bikin d’master kalah. Entah kenapa kami jadi agak sebel sama oknum *sensor namanya* ips2 yang belagu itu. Empat orang lainnya sih mending, tapi yang satu ini, bertingkah seolah-olah dia benar... *padahal dia jauh dari kebenaran*.

Lanjut pertandingan Spectrum(ipa1) lawan Transformers(ipa4). Kata anak2 cowok, dari tim T’fers yang perlu diwaspadai adalah seorang playmaker bernama Paul****. Dan emang bener sih, selama pertandingan babak pertama aja dia udah nyetak 4 angka. Tapi Spc unggul dikit, 8-4.
Ada sedikit kejadian yang bikin kami, cewek2 Spc sebel. Emang sih, bacot kami selalu teriak2 memberi semangat sama mereka yang tanding. Cewek2 T’fers juga. Tapi tiba2 oknum berinisial P marah2 ke kami. Katanya kami apalah,, ag gak denger. Yang ag liat dia melototin kami sambil ngomong, ”anak cewek...”*melotot lagi,* ”diem sih!”
Iihhh,, apa-aaan coba? Mentang2 cowok, emang kami kenapa? Kami gak pernah ngomongin kelas dia, kami cuma mendukung kelas kami, karena cuma itu yang kami bisa. Sial.

Kejadian itu bikin kami mengkeret sedikit. Tapi tim kami perlu dukungan, karena mereka keliatannya udah pada lesu. Akhirnya kami teriak2 lagi.. bodo amat apa kata si P itu.
Skor akhir 16-10. kelas ag menang. Pertandingan lawan T’fers aja udah semikian sulit dan menegangkan. Berkali-kali anak cowok agak panas dan terbawa emosi. Apalagi ngelawan ips2 nanti? Yang ag takutin, belum aja babak pertama selesai, mereka udah pada berantem. Haduuuhh... kalian anak2 cowok, jaga emosi yah.

Mungkin, perlu keajaiban besar buat kelas ag untuk memenangkan pertandingan besok. Kami gak berharap banyak... cuma ingin bermain untuk kenang-kenangan kelas tiga ini.

12.15.2010

Mom With English Version

Posted by Benazier M Besmaya at 00.32 0 comments
Err,,, Don’t be too surprised to this post, bloggers. I am not being crazy or something else, I just wanna improve my English, and I think, why not now? I’m inspired by Suju’s activity in Full House—one of their TV program, one of my favourite show.

Ehe, *I wonder how much person will comment this*

My Mom is leaving this week. She (as a good teacher) guides her kids in their study TOUR *I think it is more than just study. I never understand why this such idea had passed in teachers’ mind—that we have to go far just for wondering and admiring people’s greatness, and go home with all of excitement and admiration (and some clothes and souvenirs, of course). Are they forget about internet?? We can know it all by clicking, can’t we? Traveling like that is just wasting the time.

Back to the topic. Since I left in home alone,, (well, actually there are my brother and sister, and my Dad also here), I have to care of my home. Washing dishes, cooking, making tea for Dad, and so on. I was not like those jobs, but sometimes it takes my time. I really want my Mom comes back… hiks!

But I learn, that being a wife, (or housekeeper), is not as easy as I thought before. You have to be discipline, quick, and the most important, you have to cook well. (and I expected my cooking is… not too bad).

This time, I also become more diligent, and not too lazy about my duty in home. I do it sincerely. It never happen when my Mom is in home. I’m too depended to her...

I wish my mother will bring something that’ll make me happier than now… let’s say it as a reply for my works this week, right, Mom??

12.13.2010

Ag Sial

Posted by Benazier M Besmaya at 23.08 0 comments
Buueeeehh!!! Hueeekk!!!
Huft! Gileee!!!
Ag mau buang kesialan ag dulu deh!!
Hari ini ag dikelilingi kejadian buruk!
I don’t even wanna remember the whole day!
Dari bangun tidur emang ag udah ngerasa pegel-pegel.

Tak ag sangka itu pertanda buruk. Ulangan tadi cuma bisa sedikit banget. Jadwal hari ini Biologi sama Bahasa Jepang. Ag pikir jadi hari yang agak mudah.... tapi ternyata.. hiii!!
Biologi dikasih 50 soal, aneh2 banget lagi. Ag terlalu gak tau apa-apa buat nyelesain soal2 itu, hiks! Lagian, banyak teorinya... n nomor 16 sama 17 gak ada jawabannya.
Waktu istirahat ag malah ke kantin bukannya belajar buat Jepang kayak temen2 yang laen. (Ag nyesel banget sekarang).
Tapi dasarnya soal Jepang susah. Di kelas sebelah, Vina dkk sama sekali gak tau apa-apa, n anak2 cowok udah pada keluar kelas 15 menit sebelum waktunya abis. (ag kira mereka bisa, tapi ternyata mereka gak mau terkena penyakit kebotakan permanen gara2 terlalu banyak mikirin Bahasa Jepang)
Ya Allah, ag rela remedi untuk pelajaran hari ini, karena soalnya emang menzalimi banget, ya Allah. Berikan balasan yang sesuai untuk soal itu.. hiks, amin.



12.10.2010

Cerpen Edan

Posted by Benazier M Besmaya at 23.03 0 comments
Hati ag lagi berbunga-bunga nih… barusan abis ditelepon sama orang Telkom. Suaranya baguuusss banget, *tapi alasan neleponnya gak buaguuussss banget!! Cewek bersuara indah itu nagih bill internet, hiks...
Rencananya hari ini ag mau posting cerpen yang ditugasi guru Bahasa ag yang kurang kerjaan itu, haha. Karena dalam suasana hati gundah gulana yang gak berujung... akhirnya cerpen itu hasilnya pas-pasan.. *alesan banget.. dasarnya emang gak bisa nulis cerpen deng..
Tapi mending lah, cuma ag emang nyadar kalo bahas yang ag pake masih mentah banget. Hehe,, udah deh gak usah pake anu-anu lagi, cekkiidddooot!!

Cerpen Edan


Aku berharap bisa lebih baik daripada sekarang, bisa merangkai kata dengan baik, sehingga semua orang mengerti. Aku pengen main sama temen-temen sekelas.


Mira mengakhiri postingan di blognya dengan tersenyum tipis. Rasanya aneh bisa menulis sesuatu dengan lancar, tetapi untuk mengucapkannya membuat dia harus berkeringat saking susahnya. Lebih aneh lagi sekarang dia sudah memiliki teman, walaupun Mira tidak tahu siapa sebenarnya orang yang selalu mengomentari postingannya, memberi semangat dan dukungan untuk terus berjuang dan belajar berbicara. Tetapi, Mira merasa untuk mewujudkan semua perubahan itu butuh waktu yang lama. Dia masih sulit berubah, seperti yang terjadi sepulang sekolah tadi.

***

Ya ampun, hari ini gak mungkin lebih sial lagi
, pikir Mira dalam hati. Namun, di tengah gerutuannya dia tetap membereskan sampah-sampah di depan kelas dan mulai merapikan pot-pot bunga yang berserakan. Hari sudah sore, sekolah sudah sepi. Hanya ada segerombol adik kelas yang bermain bola di lapangan tengah sekolah. Mira memandang iri kepada mereka, hampir saja dia menangis karena harus membersihkan kelas sendirian. Tak ada yang bisa disalahkan, sih, karena semua orang memang benar, kecuali dia.
Ini bukan pertama –dan mungkin terakhir—kalinya dia melakukan sesuatu seorang diri. Sejak SD sampai sekarang duduk di kelas 3 SMP, bisa dikatakan Mira tidak memiliki teman, kalau definisi teman itu adalah seseorang yang selalu di dekatnya, bersikap perhatian, dan mengerti dia apa adanya. ’Teman-teman’ di sekolah hanya mengajaknya mengobrol jika ada hal yang mereka inginkan. Selebihnya dia dilupakan dan ditinggalkan di pojok ruangan.
Properti kelas, Mira sering mengistilahkan dirinya dengan sebutan itu.
Bukan berarti mereka jahat. Kadang-kadang ada saja yang mengajak Mira ke kantin atau belajar kelompok seusai sekolah. Tapi ternyata masalah utama ada pada dirinya. Sejak kecil Mira sangat pemalu, kikuk, rendah diri, dan mengidap penyakit susah bicara. Dia sulit untuk mengungkapkan pikirannya pada orang lain, bahkan kepada kedua orangtuanya. Tidak heran kalau nilai bahasanya hanya di batas standar. Pada akhirnya semua orang di dekatnya akan mundur teratur karena merasa tidak cocok dengannya.
Dia memang tidak mempunyai sesuatu untuk dibanggakan. Mira tidak pintar, tidak cantik, tidak kaya. Perasaan rendah diri sudah lama mengakar pada dirinya.
Hari ini pun sifat jeleknya itu mendatangkan tragedi. Setelah bel pulang berbunyi, Robi, si ketua kelas, menghampiri mejanya. Setelah berbasa-basi mengenai pelajaran Ekonomi barusan, Robi berdeham aneh. Sedetik kemudian Mira punya firasat –yang seratus persen tepat—bahwa deritanya berlangsung sesaat lagi.
”Tolong,” Robi mulai dengan suara serak. ”Kamu tahu, kan, kalau besok ada lomba kebersihan kelas. Ng, bisa bersihin kelas duluan, gak? Soalnya kami semua mau les.” Robi tersenyum sedikit, ”Nanti pulang les kami ke sekolah dan bantuin kamu,” janjinya.
Sebenarnya Mira tidak pernah mengangguk untuk menyetujuinya, namun ternyata sikap diam berarti persetujuan menurut si ketua kelas. Bahkan pada saat itu Mira tahu bahwa janji Robi –seperti yang sudah-sudah—tidak akan pernah ditepati.
Hal yang membuat Mira paling sedih, setelah semua pekerjaan selesai, dia mendapati beberapa anak sekelasnya sedang duduk di depan ruang guru. Kemudian Robi muncul dari dalam dan bergabung dengan mereka. Mereka pasti tahu Mira bekerja seorang diri, tapi mungkin mereka enggan membantu karena hanya ada dia. Pasti sulit setengah mati untuk membangun percakapan antara segerombolan anak cowok dengan dirinya yang mirip anak autis saat berusaha bicara.
Mira menghela napas, membawa kembali pikirannya ke depan komputer. Satu-satunya teman Mira bernama Miki Mouse—dia yakin itu bukan nama sebenarnya, kecuali ibu Miki Mouse penggemar berat Walt Disney. Sudah tiga bulan terakhir Miki Mouse mengomentari setiap postingan di blog Mira. Itu berarti setiap hari mereka mengobrol dan saling menyapa lewat internet. Mira merasa cocok dengan Miki, walaupun kadang-kadang kata-kata bersemangat Miki terlalu pedas dan menancap tepat di hati Mira. Seperti komentarnya atas postingan Mira barusan, yang dia kirimkan beberapa detik lalu:

Bodoh! Bicara itu gampang, tau! Buka saja mulut, getarkan pita suara dan hembuskan udara. ”Jika kita terus menyerah kepada ketakutan, bagaimana kita akan menghargai keberanian?”
Aku penasaran, nih, sudah berapa tahun kamu gak ngomong sepanjang satu kalimat penuh??


Lebih dari tiga tahun, batin Mira. Tiga tahun yang menyulitkan. Mira memejamkan mata. Setelah tiga tahun tidak punya teman sungguhan, dia emang harus berubah. Besok aku harus ngomong!

***

”Pa, pagi...” Suara Mira mengecil di tengah keramaian kelas. Pagi ini memang ada ulangan dan kelas Mira sudah mempersiapkan ritual-ritual menjelang ulangan. Ada yang merapal rumus, menyelipkan kertas contekan ke kotak pensil, mengerjakan soal di buku, dan marah-marah tidak jelas. Semua hal dilakukan, kecuali memperhatikan Mira yang berdiri tidak penting di depan pintu.
Mira berjalan lunglai menuju mejanya. Tidak lama kemudian Bu Endah masuk dengan wajah cemberut. Mereka memberi salam.
”Anak-anak, ulangan dibatalkan,” Guru tergalak itu melipat tangan di depan dadanya.
Seluruh murid berbisik-bisik tidak nyaman. Kemudian salah satu anak cewek mengacungkan tangan.
”Kenapa, Bu?”
”Karena,” Bu Endah menyapu seisi kelas dengan tatapan menusuk. ”Soal sudah dicuri kemarin.”
Kelas tidak berbisik-bisik lagi, tetapi ribut tidak terkendali. Bu Endah memukul penghapus di meja.
”Ibu tidak suka mengatakan ini pada kalian. Tetapi karena semua kelas sudah ulangan dan hanya kalian yang berkepentingan dengan soal itu, Ibu merasa kalianlah yang bertanggungjawab atas semua ini,” beliau mengangkat lembaran di tangannya. ”Soal ini ada 30 lembar, dan berkurang satu dalam semalam. Tentunya hantu di sekolah kita tidak makan kertas.”
Beberapa anak cekikikan mendengarnya, tetapi kembali serius setelah melihat raut wajah Bu Endah.
”Ibu tidak mau tahu. Sebelum ada di antara kalian yang mengaku dan mengembalikan soal, ulangan tidak akan dilaksanakan,” Bu Endah membereskan barang-barangnya dan melenggang pergi.
Serentak semua orang meneriakkan argumennya. Di tengah-tengah keributan, ada yang menggumamkan fakta bahwa Mira ada di sekolah sampai sore kemarin. Mira tidak memedulikannya, karena dia sepertinya tahu siapa yang mengambil soal itu. Dia melihat mereka di depan kantor guru kemarin...
”Hei.”
Mira mengerjapkan matanya lalu mulai gagu melihat ada dua anak lelaki, Dino dan Ivan, menatapnya.
”Kemarin... apa yang kamu lakuin sampe sore?” tanya Ivan.
Mira menyadari seisi kelas menjadi hening. Semua orang menunggu jawabannya.
Tidak, bukan aku!! Tapi kalian kan yang masuk ke kantor guru!
Mira mulai berkeringat dan ber-’uh uh’ tak jelas. Dia tidak senang diperhatikan seperti ini, tetapi dia lebih tidak senang dituduh melakukan pencurian yang tidak pernah dilakukannya. Lagipula, merekalah yang menyuruhnya membersihkan kelas, seorang diri.
”Kami bukannya curiga sama kamu, cuma ingin memastikan aja, sih,” jelas Dino. ”Tapi kalau kamu gak mengelak, kami harus tarik kesimpulan, kan, supaya Bu Endah cepat mengadakan ulangan.”
Mira menelan ludah. Dia yakin benar kalau mereka berdua juga ada di depan ruang guru waktu itu.
”Berarti dia?” gumam seseorang di belakang Mira.
Bukan aku!
”Ih gak nyangka dia... Eh, siapa namanya? Aku lupa.”
”Tau, deh. Diem-diem suka curang, ih.”
Mira tidak tahan lagi, dia lari sekencang-kencangnya ke luar kelas. Mereka menatapnya penuh tuduhan yang membuatnya gemetaran.

***

Duh duh... Aku gak tahu lagi deh harus ngomong apa. Kamu ini bebal banget, ya. Tinggal bilang aja kalo bukan kamu pelakunya, beres kan? Sampai kapan kamu menyerah sama ketakutan??


Mira menatap kebun sekolah lewat jendela UKS. Lewat ponselnya Mira memposting kejadian tadi, dan Miki langsung merespon. Mira sudah menangis sampai matanya bengkak dan merasa agak baikan, tetapi perkataan Miki malah membuatnya menangis lagi.
Dia tidak tahu harus berbuat apa. Mulutnya seakan terkunci untuk mengucapkan kebenaran. Semula keputusan membolos kelihatannya lebih baik daripada menghadapi tuduhan sekelas, tetapi Mira jadi terlihat makin bersalah dengan melarikan diri seperti ini.

Jika kita terus menyerah kepada ketakutan, bagaimana kita akan menghargai keberanian?

Tulisan Miki terus terngiang di telinga Mira seolah dia mengatakannya. Hari ini Mira memutuskan untuk berbicara, dan itu bukan keputusan biasa. Mira benar-benar berniat mengubah sifatnya, hingga bisa memiliki teman yang banyak. Mira memutuskan itu semalam. Bulat dan final.
Tetapi kejadian tadi memutar segalanya. Bagaimana kalau Mira dibenci kalau dia bilang dia tahu siapa yang mencuri soal itu? Selama ini tidak punya teman saja sudah sangat buruk. Ide menambah musuh sama sekali gak menarik. Tapi kalau mendapat tuduhan seperti ini dan diam saja karena tidak berani berbicara, sama saja menyerah kepada ketakutan.
Nggak, aku gak mau begitu.
Mira berlari keluar dan menyusuri kebun sekolah. Kali ini dia tidak akan melarikan diri lagi. Dia akan menceritakan apa yang dia lihat kepada kelasnya. Dia tidak akan menuduh siapa-siapa, hanya menceritakan saja. Terserah mereka mau bilang apa, yang penting Mira ingin secepatnya terlepas dari sifat menyebalkannya ini.



Judulnya Harga Keberanian... dan karena itu cerpen, Ibu guru ag mau ceritanya harus menggantung. nah... ag ahli banget kan bikin cerita menggantung??? *saking menggantungnya, sampe gak jelas begitu, wkwkwk...
Mohon maaf kalo cerpen ag kurang memuaskan, kalo ada kritik dan saran... Silakan komentar yo!


12.07.2010

Posted by Benazier M Besmaya at 22.56 0 comments
Kemaren ag nganterin abang ag ijab kobul, malem-malem jam 8-an. Pertama-tama tegang bangeeet.. (tu cuma ag doang yang ngerasain kali, cz emang baru pertama kali ag liat yang begituan)
Ternyata prosesi seperti itu sakral banget ya. Apalagi abang ag ini pake acara yang sedikit keadat-adatan.
Ada acara pantun-pantunan, nasihat, macem-macem.
Yang dateng kebanyakan orang-orang penting di Metro. Ag duduk agak jauh dari abang ag.
Ag liat dia komat-kamit aja, (kemungkinan ngapalin kalimat keramat “Saya terima nikahnya..” itu, hehe)
Acara sampe pada saat bapak dari pihak perempuan menerima lamaran abang ag.
Dia bilang begini, “Tadi sudah banyak kali nama anak saya disebut-sebut. Mungkin ada sebagian bapak-ibu yang bertanya-tanya sepperti apa rupa anak saya. Mari saya perkenalkan anak saya. Ilus, coba keluar dari kamar, Ilus..”
Ag ngekek dalem hati. Gile, manggil anaknya kayak manggil kucing aja. Kak Ilus keluar dari persembunyiannya dengan bunyi ’krincing, krincing’.
Begitu ag noleh ke wajahnya. Wadaaaawww!! Silau!!MySpace Ternyata kak Ilus cantiik banget!
Wah, beruntung banget abang ag, (yah, Kak Ilus sebenernya juga beruntung, abang ag kan juga cakep!)
Sebelum ke ijab kabulnya, kak Ilus dinasehatin sama bapaknya. Tiba-tiba suasana jadi haru. Banyak yang nangis. Ag sih enggak, mungkin karena gak ngerti apa yang harus ditangisin. Ini kan acara yang bahagia.
Waktu ijab kabulnya, walopun abang ag udah ngapalin kalimat keramat itu berhari-hari, tapi dia tetep aja gak lancar. Kabulnya mpe diulang 3 kali. Waaah,,
Di ujung acara, ada yang nyeletuk, ”Pinter juga yang bikin acara, ijabnya malem-malem supaya langsung pulang tamu-tamunya.”
Wow, perlu disensor tuh pikiran. Hehe..


12.06.2010

Loving Alone

Posted by Benazier M Besmaya at 22.53 0 comments
Ini cerita tentang temennya temen ag. Tragis... Jadi siap2 nangis or melarikan diri saking gak kuatnya baca.. haha *lebay mode:on*
MySpace
Temennya temen ag ni seorang cowok, sebut saja A, yang sedang berpacaran sama seorang cewek, sebut saja B. Mereka harmonis sekali dan selalu berpegangan tangan ketika berjalan, apalagi waktu nyebrang...
Menurut kesaksian A, mereka gak punya masalah dalam hubungan. Selalu terbuka dan melihat masing-masing apa adanya. Mereka juga sering lari-lari di pantai ketika matahari terbenam. (cz dikejer2 satpol PP)
Suatu hari A iseng-iseng membuka fb B, dan terkejut setengah mati sampe mulutnya berbusa. Di dalam fb nya, B mengeluh tentang A kepada salah satu temannya. Di sana B menceritakan ketidaknyamanannya ketika bersama A. Kontan saja A kaget bukan kepalang. Dalam hatinya pasti bagai dihujani bom. Batinnya berteriak: Jadi apa artinya kebersamaan kita iniiiii!!!! Hiks!!MySpace

Waktu ag diceritain begitu, ag komentar aja;”Mungkin si A Cuma nghayalin keharmonisan mereka selama ini.”
Kadang-kadang apa yang kita rasain beda banget sama orang lain, meskipun pengalaman kita dengan dia sama. Yang paling sedih itu, ketika kita melayang penuh kebahagiaan dengan orang yang kita sayang, tiba-tiba kita menyadari bahwa hanya kita yang melayang sendiri. Sendirian, duh kasian.
Buat para blogger, cek lah perasaan anda terhadap orang yang anda sayang. Cobalah bahagiakan mereka dulu, pasti bloggers bakal ngerasa bahagia juga.

 

Bena's Blog Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea